25 Siswa MTB Kuliah Di Akamigas Cepu

MTB-CM, Pemerintah kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) akan mengirimkan 25 orang siswa untuk mengikuti perkuliahan bidang pertambangan di Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas Cepu yang berada dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "25 siswa dengan prestasi terbaik akan dikirim untuk mengikuti pendidikan tinggi di STEM Akamigas Cepu. Mereka akan menerima beasiswa penuh dari pemerintah selama menekuni kuliah," kata Bupati MTB, Petrus Fatlolon. Dia mengemukakan, 25 siswa yang dikirim untuk mengikuti pendidikan tinggi di bidang pertambangan tersebut terpilih setelah mengikuti seleksi yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Pengembangan SDM Pemkab MTB selama dua pekan terakhir. Pengiriman siswa MTB untuk mengikuti perkuliahan di Akamigas tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara pemerintah provinsi Maluku bersama Pemkab MTB dengan Kementerian ESDM untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menindaklanjuti keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengoperasian mega proyek Migas Blok Masela. "Pengiriman mahasiswa ke STEM Akamigas merupakan tahap pertama dalam rangka menyiapkan SDM dari Tanimbar untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di proyek Migas Blok Masela," katanya. Petrus yang baru dilantik bersama Agustinus Utuwaly sebagai Bupati - Wakil Bupati MTB periode 2017 - 2022 menjanjikan setiap tahun jumlah siswa yang dikirimkan untuk kuliah di bidang migas bertambah dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah MTB, mengingat dampaknya sangat besar untuk mempersiapkan SDM berkualitas di kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga Australia tersebut. Karena itu, para siswa yang memperoleh beasiswa untuk mengikuti pendidikan di STEM Akamigas harus memiliki motivasi dan semangat yang tinggi untuk belajar selama mengikuti pendidikan, sehingga lulus dengan predikat terbaik dan kembali mengabdi di daerahnya. Petrus juga menegaskan, telah mengingatkan para orang tua yang anaknya lolos mengikuti pendidikan tinggi dan dibiayai oleh Pemkab MTB agar ikut mendukung dan menunjang program pendidikan yang dijalani anak-anaknya. "Jangan sampai sedang kuliah kemudian anaknya dipanggil pulang ke kampung dengan alasan tidak jelas dan tidak melanjutkan pendidikannya lagi," tegasnya. Dia menandaskan, masyarakat di daerah tersebut tidak boleh menjadi penonton saat mega proyek tersebut beroperasi, sehingga penyiapan SDM-SDM berkualitas harus dimulai dari sekarang Penyiapan SDM berkualitas untuk mengisi formasi - formasi strategis di Blok Masela, membutuhkan waktu lebih dari lima tahun sehingga harus dimulai dari sekarang. Dia memastikan, para lulusan STEM Akamigas Cepu akan dipromosikan ke perusahaan maupun daerah lain yang membutuhkan, sekiranya mereka selesai pendidikan bila proyek ladang migas Blok Masela belum beroperasi. (CM-MTB)

Komentar