Ambon,
CM
Setiap bencana pasti menimbulkan
dampak kejiwaan bagi masyarakat yang mengalami kebakaran, disamping pasokan
logistic para korban juga membutuhkan terapi pemulihan stres dan trauma. Dalam
kaitan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melakukan
kegiatan pemulihan psikologis pasca kebakaran Soabali, Kelurahan Waihaong,
Kecamatan Sirimau.
Kelomppok yang sangat-sangat masyarakat
yang usia rentang antara 7 tahun hingga dengan 19 tahun.
Hal ini diutarakan Kepala Bidang
Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Ambon Ronald Lekransi, yang bertujuan
untuk memulihkan dan mengembalikan kehidupan sosial dan kondisi psikologis masyarakat
kepada keadaan normal.
"Kita ingin mengembalikan
kondisi masyarakat sebelum terjadinya bencana,ucabnya.
Respons awal masyarakat saat
alami bencana itu bermacam – macam antara lain perasaaan yang intens atau tidak
bisa ditebak, perubahan pola pikir dan perilaku, meningkatnya sensitivitas
terhadap factor lingkungan, hubungan interpersonal menjadi tegang, gejala fisik
yang berkaitan dengan stres, dan ini harus bisa di bantu.
Dia berharap kegiatan ini dapat
menjawab kebutuhan pemulihan bagi masyarakat yang mengalami dampak pasca
kebakaran di soabali sehingga respons sosialnya bisa semakin normal,
Olehnya, pihak BPBD Kota Ambon
memberikan bantuan yang diberikan berupa bantuan konseling dan konsultasi,
pendampingan, pelatihan dan kegiatan psiko sosial.
"Kegiatan yang dilakukan
melibatkan oleh para narasumber yakni dua orang rohaniawan dan tiga orang
psikolog dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon,"terangnya.
Dia menambahkan, kelompok usia
yang terlibat di antaranya untuk sekolah dasar (SD) usia tujuh sampai dua belas
tahun , Sekolah Menengah Pertama (SMP) usia tiga belas sampai lima belas tahun,
sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) enam belas tahun sampai sembilan belas
tahun. (CM-06)
Komentar