Berita Nasional ,CM – Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko
Putro Sandjojo, mengingatkan agar seluruh desa di Bali tetap fokus pada
program prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Keempat program
tersebut adalah menentukan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades),
mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membangun embung air
desa, dan membangun sarana olahraga desa.
"Saya selalu mengingatkan agar dana desa
yang telah digelontorkan dana desa diharapkan bisa difokuskan kepada
empat program prioritas yang kita berikan," ujarnya. saat menghadiri The
4th Ubud Royal Weekend di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu (20/5).
Menteri Eko menambahkan, agar desa dapat
semakin mengembangkan potensinya, dirinya pun meminta untuk segera
dibuat klasterisasi di desa baik di sektor pertanian, perikanan, maupun
pariwisata. Dengan demikian, para pemangku kepentingan akan lebih mudah
untuk menentukan pengembangan apa yang dapat dilakukan di desa tersebut.
"Konsentrasi dan fokus pada produk
unggulannya, Nanti kita akan kumpulkan kementerian terkait, dunia usaha,
juga perbankan untuk membantu mengembangkan produk unggulan desa
tersebut," katanya.
Sementara itu, Menteri Eko menilai Desa
Ubud di Bali dapat menjadi salah satu model pengembangan desa wisata di
Indonesia. Pembangunan embung pun dinilai potensial untuk semakin
meningkatkan pengembangan pariwisata di lokasi ini.
"Untuk Ubud ini, karena pertanian masih
sedikit, embung bisa untuk pariwisata atau perikanan yang dapat
meningkatkan gizi masyarakat. Ini juga sejalan dengan program prioritas
percepatan pembangunan desa," katanya.
Selain itu, lanjut Menteri Eko, dirinya
pun mengharapkan ada pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di
kawasan ini. Dirinya juga meminta PT Mitra BUMDEs di kabupaten untuk
turut membentuk mitra BUMDes di desa-desa sehingga ada pendampingan di
tiap desa. Ke depan, standar yang diterapkan di BUMDes pun diharapkan
dapat mengikuti perusahaan besar.
"Dengan begitu, bisa terjadi link and match
antara perusahaan besar, UKM, dan pengusaha kecil di desa-desa. Karena
yang selama ini menjadi problem UKM dan pengusaha kecil ini adalah
mereka tak memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik, distribusi,
dan pemasaran," katanya.
Melalui link and match antara
perusahaan besar dan UKM atau pengusaha kecil, lanjut sambungnya,
nantinya UKM atau pengusaha kecil dapat menjadi pemasok bagi
perusahaan-perusahaan besar. Para pelaku usaha pun tak lagi kesulitan
untuk menemukan pasar bagi produk-produk unggulannya. (CM-02)
Komentar