Keanekaragaman Hayati di Pulau Kore dan Nusmese Desa AtubulDa MTB



Saumlaki,CM . Di Kepulauan Tanimbar , khususnya di Pulau Kore dan Nusmese terletak di desa atubul, menyimpan banyak keaneka ragaman hayati laut yang sangat indah di antaranya kepiting yang dilindungi oleh Negara dan tidak ketinggalan juga kerang kerang laut yang sangat indah. 

Berdasarkan konfirmasi dari wartawan citra maluku kepada  Pemilik Pulau Kore dan Nusmese yaitu Sirprianus Tubunduan Jabarmase, bahwa pulau tersebut menyimpan banyak sejarah adat yang tidak terlepas dengan desa atubul.  oleh karena itu secara adat keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah kepulauan tersebut telah di jaga secara adat , dengan kata lain secara adat telah menerapkan sistem perlindungan yang sangat baik, melalui sistem "SASI".  hal ini juga dapat terlihat dengan nyata apabila ada masyarakat yang ingin berkunjung ke daerah tersebut dapat menikmati keindahan alam laut dan juga keindahan ikan serta terumbu karang dan kerang laut.

 Menurut eksiklopedia indonesia bahwa Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m [1].

Anatomi Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang [2]. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda [3].

Sebenarnya keindahan alam ini adalah anugerah dari tuhan kepada kami di atubul, dan kami dari petuanan wajib menjaganya dan bagi seluruh masyarakat juga harus menjaga keindahan dalam laut tersebut. kami dari petuanan tidak pernah melarang siapa saja untuk menikmati keindahan alam di atubul apalagi untuk mencari makan di laut. hanya saja harus meminta ijin kepada kami petuanan atau pemilik pulau tersebut dan juga kepala desa atubulda da sehingga kami dari petuanan dapat mengetahui, dan juga diharapkan dengan Bupati MTB yang baru dilantik ini dapat menfokuskan pembangunan pariwisata atau pembangunan yang ada di desa atubulda secara merata dan adil, beber Siprianus TubunDuan Jabarmase. (CM-02)


Komentar