CM-AMBON
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Pieter Leuwol, mengatakan, Pemerintah Kota Ambon, pihaknya menargetkan pembangunan Pasar Waiheru di Kecamatan Baguala, sudah dapat rampung dikerjakan sebelum akhir tahun 2017, mendatang.
Hal ini dikemukakan Leuwol, ketika dikonfirmasi wartawan di Balai Kota Ambon, beberapa waktu lalu. Menurutnya, upaya penyelesaian pembangunan pasar tersebut dilakukan agar dapat segera difungsikan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Kami saat ini sementara melakukan sosialisasi ke masyarakat, dan ditargetkan sebelum akhir tahun ini (2017-red) pembangunan pasar sudah bisa selesai. Supaya masyarakat di Waiheru, terutama para pedagang untuk dapat beraktivitas di sana dan tidak agi tertumpuk di pasar Mardika,” tandasnya.
Dikatakan, mengingat selama ini aktivitas pasar dilakukan di badan jalan sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas, maka pembangunan pasar Waiheru dirasakan sangat strategis dan membantu pedagang kaki lima (PKL).
Disperindag Kota Ambon, lanjutnya, juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, masyarakat Waiheru, dan pedagang sebelum pembangunan pasar itu. Upaya tersebut dilakukan agar saat pelaksanaan pembangunan, tidak menimbulkan masalah, karena telah disetujui bersama antara raja dan masyarakat.
Dirinya mengaku, permasalahan lahan awalnya menjadi hambatan. Tetapi setelah dilakukan pendekatan, amsalah itu dapat diselesaikan. Saat ini Pemkot Ambon telah memiliki sertifikat atas lahan yang akan dibangun pasar tersebut.
Pembangunan pasar itu diharapkan akan membantu para pedagang dalam melaksanakan aktivitas jual beli secara baik sesuai lokasi peruntukannya.
Sehubungan dengan ini, untuk diketahui, untuk pembangunan pasar Waiheru, Pemkot Ambon mendapat bantuan dari Kementerian Perdagangan melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,2 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Pieter Leuwol, mengatakan, Pemerintah Kota Ambon, pihaknya menargetkan pembangunan Pasar Waiheru di Kecamatan Baguala, sudah dapat rampung dikerjakan sebelum akhir tahun 2017, mendatang.
Hal ini dikemukakan Leuwol, ketika dikonfirmasi wartawan di Balai Kota Ambon, beberapa waktu lalu. Menurutnya, upaya penyelesaian pembangunan pasar tersebut dilakukan agar dapat segera difungsikan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Kami saat ini sementara melakukan sosialisasi ke masyarakat, dan ditargetkan sebelum akhir tahun ini (2017-red) pembangunan pasar sudah bisa selesai. Supaya masyarakat di Waiheru, terutama para pedagang untuk dapat beraktivitas di sana dan tidak agi tertumpuk di pasar Mardika,” tandasnya.
Dikatakan, mengingat selama ini aktivitas pasar dilakukan di badan jalan sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas, maka pembangunan pasar Waiheru dirasakan sangat strategis dan membantu pedagang kaki lima (PKL).
Disperindag Kota Ambon, lanjutnya, juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, masyarakat Waiheru, dan pedagang sebelum pembangunan pasar itu. Upaya tersebut dilakukan agar saat pelaksanaan pembangunan, tidak menimbulkan masalah, karena telah disetujui bersama antara raja dan masyarakat.
Dirinya mengaku, permasalahan lahan awalnya menjadi hambatan. Tetapi setelah dilakukan pendekatan, amsalah itu dapat diselesaikan. Saat ini Pemkot Ambon telah memiliki sertifikat atas lahan yang akan dibangun pasar tersebut.
Pembangunan pasar itu diharapkan akan membantu para pedagang dalam melaksanakan aktivitas jual beli secara baik sesuai lokasi peruntukannya.
Sehubungan dengan ini, untuk diketahui, untuk pembangunan pasar Waiheru, Pemkot Ambon mendapat bantuan dari Kementerian Perdagangan melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,2 miliar.
Komentar